Infobeken.com, JAKARTA,- Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) menggelar 4 Seri Sirkuit Indonesia Open untuk memetakan kekuatan atlet Padel yang tersebar luas di berbagai kota di Indonesia. Ketua Umum PB PI Galih Dimuntur Kartasasmita menegaskan Sirkuit Indonesia Open bisa diikuti oleh ekspatriat untuk meningkatkan kualitas kompetisi dan persaingan antar atlet.
Ketua Umum Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Galih Dimuntur Kartasasmita mengungkapkan pihaknya tidak kepalang tanggung dalam menyelenggarakan kompetisi nasional cabang olahraga baru yaitu Padel di tanah air. Cabang olahraga yang mirip dengan olahraga Tennis dan Squash ini sudah banyak memiliki atlet dan penggemar yang tersebar di seluruh Indonesia.
Beberapa atlet bahkan sudah memiliki kemampuan diatas rata rata dan sudah ikut serta di even internasional yang masuk dalam kalender Federasi Padel Internasional (FPI). Sementara atlet muda usia mengikuti turnamen Padel sesuai level dan kemampuan mereka masing masing.
Ketua Umum PB PI Galih Dimuntur Kartasasmita mengungkapkan PBPI Gelar 4 Seri Sirkuit Indonesia Open 2025
“Misinya memberikan infrastruktur terbaik untuk atlet atlet kita agar bisa bermain di even even internasional. Sebagai atlet apa yang dicari? Sebenarnya adalah kebanggaan mereka membela dan membawa nama negaranya di kancah dunia, khususnya olimpiade,” kata Ketua Umum Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Galih Dimuntur Kartasasmita kepada wartawan di Padel Pro Kemang, Jakarta Selatan, Jum’at, 23 Mei 2025.
PBPI resmi menyelenggarakan Kejuaraan Padel Nasional pertama bertajuk “Sirkuit Indonesia Open 2025”. Ini menjadi sejarah baru bagi Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) dibawah pimpinan Ketua Umum Galih Dimuntur Kartasasmita dalam dunia olahraga Indonesia. Pasalnya Sirkuit Indonesia Open 2025 merupakan turnamen nasional cabang olahraga Padel pertama kalinya. Turnamen perdana Sirkuit Indonesia Open 2025 ini diawali Jakarta dan berlangsung selama tiga hari, mulai 22 hingga 25 Mei 2025, di Padel Pro Kemang, Jakarta Selatan.
“Hari ini adalah momen bersejarah. Untuk pertama kalinya PBPI menyelenggarakan kejuaraan Padel dalam konsep kompetisi sirkuit. Sirkuit ini akan digelar di empat kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, dan ditutup dengan Grand Slam di Bali pada Agustus mendatang,” kata Galih kepada wartawan media online dan elektronik.
Pembukaan turnamen Sirkuit Indonesia Open 2025 dihadiri oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, serta Sekjen KONI, Ade Lukman. Raden Isnanta yang hadir mewakili Menpora Dito Ariotedjo.
Menurut Galih Dimuntur Kartasasmita, ajang ini merupakan tonggak penting dalam perkembangan Padel di Indonesia. Hingga saat ini tercatat sudah ada 36 pasangan atlet, termasuk atlet dalam negeri dan ekspatriat yang memiliki KITAS, dengan syarat wajib berpasangan dengan atlet Indonesia. Panitia melakukan seleksi untuk peserta lainnya melalui babak kualifikasi untuk melengkapi jumlah peserta. Sirkuit nasonal ini mendapat dukungan dari My BCA dan You C1000.
“Sirkuit Indonesia Open 2025 merupakan bentuk kontribusi PBPI untuk memajukan atlet Padel nasional agar bisa berkembang dan meraih peringkat internasional,” tambah Galih.
Pembukaan turnamen Sirkuit Indonesia Open 2025 dihadiri oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, serta Sekjen KONI, Ade Lukman. Raden Isnanta yang hadir mewakili Menpora Dito Ariotedjo, memberikan apresiasi atas terselenggaranya turnamen nasional ini.
“Kejuaraan ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo, yakni mengembangkan olahraga sebagai bagian dari penggerak ekonomi nasional. Cabor Padel memiliki potensi strategis dalam menciptakan ekosistem industri olahraga melalui pertumbuhan profesi pelatih, wasit, pengelola lapangan, hingga penyedia jasa dan fasilitas pendukung lainnya,” kata Isnanta.
Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, serta Sekjen KONI, Ade Lukman. Raden Isnanta yang hadir mewakili Menpora Dito Ariotedjo, memberikan apresiasi atas terselenggaranya turnamen Sirkuit Indonesia Open 2025.
Padel sendiri merupakan olahraga raket yang ditemukan oleh Enrique Corcuera di Meksiko pada tahun 1969. Meski tergolong baru di Indonesia, olahraga ini telah berkembang pesat di Amerika Latin dan Eropa, khususnya Spanyol, yang kini menjadi pusat komunitas Padel dunia melalui pendirian Federasi Padel Internasional (IPF) di Madrid pada 1991.
Berbeda dari tenis, Padel dimainkan di lapangan berdinding kaca yang lebih kecil, berukuran 20×10 meter, dengan peraturan unik yang memungkinkan bola memantul dari dinding dalam permainan. Raket Padel juga berbeda: tanpa senar, berbahan semikarbon plastik, dan lebih pendek dibanding raket tenis.
Popularitas Padel kian meningkat sejak 2010, banyak pesepakbola dunia seperti Zlatan Ibrahimovic dan Cristiano Ronaldo juga menggemari dan mempopulerkannya. Di Indonesia, olahraga Padel pertama kali diperkenalkan oleh mantan pelatih Timnas, Simon McMenemy, dan Eric Entrena yang kini mengelola Bali Padel Academy.
PBPI yang telah resmi menjadi anggota KONI memanfaatkan momentum PON 2024 Aceh-Sumatera Utara untuk mengenalkan Padel lewat olahraga eksibisi. Langkah ini diyakini sebagai pijakan awal untuk menjadikan Padel sebagai cabor resmi di PON mendatang.
Galih juga menuturkan bahwa jika olahraga ini sukses menjadi eksibisi di Olimpiade Paris, besar kemungkinan Padel akan diresmikan sebagai salah satu cabor resmi yang dipertandingkan pada Olimpiade Los Angeles. Ia pun optimistis Indonesia mampu berprestasi di level Asia Tenggara dan Asia.
“Pasar Padel di kawasan ASEAN masih terbuka luas. Ini peluang emas bagi Indonesia untuk menancapkan dominasi dan menjadi yang terdepan,” tutup Galih penuh semangat.
No Comments