Infobeken.com, Jakarta – Presiden Indonesia Beach Soccer (IBSC), Dr. Hinca IP Pandjaitan, SH, MH, ACCS mendukung penuh sepak bola pantai dimainkan di Olimpiade 2028 di Long Angeles, Amerika Serikat.
Sebagai informasi, FIFA telah mengajukan permintaan ke Komite Olimpide Internasional (IOC) agar sepak bola pantai dimasukkan ke Olimpiade 2028. Selain cabor ini, ada juga futsal yang direkomendasikan menurut Globo Esporte.
Setelah rapat FIFA di Zurich, ada dokumen yang diterbitkan dari rapat tersebut yang menyatakan bahwa FIFA berencana mengajukan proposal resmi kepada IOC.
“Dengan mempertimbangkan tingkat partisipasi global, FIFA akan mengajukan agar futsal dan sepak bola pantai dipertimbangkan sebagai cabang sepak bola terpisah dalam Olimpiade mulai sekarang,” demikian bocoran isi dokumen tersebut.
Sepak bola pantai diajukan karena FIFA telah menyelenggarakan Piala Dunia Sepak Bola Pantai sejak 2005.
“IBSC mendukung penuh langkah yang diambil FIFA. Kita tau sepak bola pantai ini sudah menjamur dan jadi olahraga rekreasi hingga prestasi, terbukti dengan adanya Piala Dunia sepak bola pantai sejak 2005 lalu,” ungkap Presiden Indonesia Beach Soccer (IBSC), Dr. Hinca IP Pandjaitan, SH, MH, ACCS.
Sejatinya, sepak bola pantai dimulai pada tahun 1995 dengan nama Kejuaraan Dunia Sepak Bola Pantai (Beach Soccer World Championship) yang berlangsung setiap tahun sampai dekade berikutnya di bawah kendali Beach Soccer Worldwide (BSWW) dan pendahulunya.
FIFA kemudian mengambil alih penyelenggaraan kompetisi ini dari BSWW pada tahun 2005 dan menjadikannya sebagai turnamen resmi FIFA. Sejak 2009, turnamen berlangsung setiap dua tahun sekali agar turnamen tingkat konfederasi dapat berkembang tanpa terus memikirkan kualifikasi ke kompetisi ini.
“Sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang, IBSC mendorong masyarakat untuk menggelar berbagai kejuaraan yang tentu disupport penuh oleh IBSC,” ucap Hinca Pandjaitan sebagai pencetus dan pendiri IBSC Indonesia.
“Kita juga punya Timnas sepak bola pantai yang sudah ikut Piala Asia jadi harapannya dengan kolaborasi bersama masyarakat bisa lahir bakat-bakat baru, dan kita semua harus sepakat timnas sepakbola pantai Indonesia harus jadi macan dunia mengingat Indonesia punya banyak pantai dan berpasir sebagai sarana utama walaupun masih banyak hal-hal teknis lain yang harus jadi perhatian,” imbuhnya.
IBSC menjadikan Budaya, Pantai, Mangrove dan Sepakbola berjalan beriringan. Artinya, sepakbola harus menyatu dengan pantai dan budaya dan lingkungan setempat agar setiap masyarakat merasa memiliki pantai dan merawatnya.
Selain itu, sepakbola harus memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan pantai. Syukur-syukur lahir pemain potensial yang ke depan bisa membela Timnas Indonesia di event internasional. (***)
No Comments