Infobeken.com, Jakarta – Institut STIAMI menyelenggarakan Kuliah Umum bertema “ASEAN Logistics Outlook 2025”. Kegiatan ini diselenggarakan di Kampus Institut STIAMI Jl. Pangkalan Asem Raya No.55 Johar Baru, Galur, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).
Kuliah umum ini merupakan implementasi dan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dimungkinkan bagi para praktisi dapat mendarmabaktikan keahliannya dalam kelas kolaborasi.
Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri kurang lebih 100 mahasiswa secara offline serta 200 mahasiswa yang hadir via daring.
Dalam kegiatan tersebut, Institut STIAMI menghadirkan Narasumber yang kompeten dibidangnya, khususnya bidang logistics diantaranya Prof. Habib Kassim, PhD. (Chairman PASAS Institute, Singapore), dan Assoc. Prof. (Hon) R. Beniadi Setiawan, ST., MM., PhD(c). (Ketua Umum Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia), serta turut hadir Dr. Euis Komalawati, S.Sos., M.Si (Plt. Rektor Institut STIAMI).
Dalam kesempatan tersebut Dr. Euis Komalawati, S.Sos., M.Si selaku Plt. Rektor Institut STIAMI menyatakan dalam sambutannya, bahwa terselenggaranya kegiatan ini karena memandang pertumbuhan ekonomi yang pesat di kawasan ASEAN saat ini membawa serta peningkatan kompleksitas dalam manajemen rantai pasok, dimana teknologi memainkan peran krusial dalam transformasinya.
“Seperti sekarang ini, industri logistik harus mempersiapkan diri untuk bersaing dengan penyedia jasa logistik lainnya. Untuk dapat bersaing dalam industri logistik dan ekspor impor yang sangat kompetitif, dunia usaha harus dapat menyikapi berbagai kondisi pasar, baik yang meningkat maupun yang berubah-ubah, sehingga diperlukan penggunaan strategi bisnis yang tepat, baik jangka pendek maupun jangka panjang.” Katanya dalam sambutannya di Kuliah Umum bertema “ASEAN Logistics Outlook 2025”, Selasa (29/10).
Senada dengan hal tersebut, Assoc. Prof. (Hon) R. Beniadi Setiawan, ST., MM., PhD(c). (Ketua Umum Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia) memandang bahwa gagasan Pemerintahan Presiden Prabowo membawa Indonesia untuk bergabung dengan Forum Internasional BRICS merupakan gagasan yang positif dan dirasa perlu adanya peningkatan kualitas dan manajemen logistics karena berkaitan dengan program makan bergizi yang digagas dan memberikan keuntungan pada Indonesia di Pemerintah saat ini khususnya dari sisi logistics.
“Tentunya keuntungan dari sisi logistic salah satunya adalah adanya treding yang lebih meningkat. Jumlah ekspor kita akibat adanya agreement dengan BRICS harusnya nanti ada insentif-insentif pajak, ekspor dan impor yang lebih murah. Jadi harusnya produk-produk kita akan lebih murah dan kompetitif ketika dijual ke negara yang menjadi bagian BRICS. Serta adanya peningkatan ekspor yang ujungnya adalah peningkatan ekonomi bangsa melalui peningkatan logistics.” Kata Beniadi, dalam wawancaranya dengan tim media.
Dirinya juga mengatakan bahwa kegiatan yang terselenggara ini merupakan kegiatan yang sangat positif dari kegiatan praktisi mengajar yang merupakan program dari kementerian, yang menurutnya Institut STIAMI berhasil membawa program tersebut ke taraf internasional yang menghadirkan langsung narasumber dari Chairman PASAS Institute, Singapore.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara Institut STIAMI dengan PASAS Institute, Singapore khususnya dalam hal Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diatanya mencangkup peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kami berharap melalui kegiatan International Public Lecture ini, kita semua dapat memberikan saran dan rekomendasi kepada Pemerintah Indonesia terkait strategi peningkatan value for money dan efisiensi program pemberian makanan bergizi gratis melalui penerapan teknik Good Supply-Demand Matching Practices.” Kata Dr. Euis Komalawati, S.Sos., M.Si, menutup sambutannya.
Harapannya dengan terselenggaranya kegiatan ini, Institut STIAMI dapat berperan serta menyampaikan gagasannya dalam rangka memberikan saran dan rekomendasi kepada Pemerintah Indonesia mengenai strategi peningkatan nilai dan efisiensi berkaitan dengan program pemberian makanan bergizi serta mendukung program Pemerintah Indonesia saat ini. (mak)
No Comments