Infobeken.com, Jakarta,- Klub bola basket Pelita Jaya Jakarta mengincar gelar Back to Back Winners untuk kedua kalinya menghadapi musim kompetisi IBL GoPay 2025. Komisaris Pelita Jaya Aninditha Bakrie mengungkapkan target untuk skuat asuhan Coach Johannis Winar yang tidak banyak mengalami perubahan komposisi pemainnya saat merebut juara musim lalu.
Juara bertahan IBL Pelita Jaya Jakarta memiliki tekad kuat untuk mempertahankan gelar juara yang diraihnya di kompetisi IBL 2024. Mereka ingin mengukir rekor Back to Back Winners atau meraih gelar juara Indonesian Basketball League (IBL) untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
Sebelumnya Pelita Jaya menjadi tim pertama di IBL yang mampu mencatat rekor Back to Back Winner saat merebut juara di IBL musim 1990 dan musim 1991. Kini mereka ingin kembali mencatat rekor tersebut di kompetisi IBL Musim 2025.
Hal ini diungkapkan oleh Komisaris Pelita Jaya Jakarta Aninditha Bakrie saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran skuad Pelita Jaya Jakarta untuk musim kompetisi 2025 yang diselenggarakan di Studio TVOne di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
“Alhamdulillah tahun 2024 merupakan tahun yang luar biasa bagi Pelita Jaya. Setelah tujuh tahun lamanya akhirnya kita bisa kembali mendapatkan title juara Indonesia. Logo Pelita Jaya kini menggunakan bintang 4 sebagai tanda sudah 4 kali juara. Target tahun ini jelas kita ingin mendapatkan gelar Back to Back, tapi tentunya itu tidak mudah karena tim-tim lain juga berbenah dan mereka juga ingin merebut gelar juara dari pelita Jaya,” kata Aninditha Bakrie.
Meski demikian Aninditha Bakrie optimis skuat asuhan Coach Johannis Winar ini akan mampu bersaing kembali menghadapi klub klub besar seperti Santria Muda Pertamina, Prawira Bandung, Bali United Basketball atau Dewa United Banten yang kini mendatangkan para pemain asing berkualitas.
Apalagi para pemain heritage dan pemain asing Pelita Jaya semakin kompak dari hari ke hari karena mereka sudah sering bermain bersama. Tercatat Brandon Jawato, dan 3 pemain asingnya yaitu James L Dickey III, Jaquori Curtis Mclaughlin, dan Kevin Ornell Chapman McDaniels membuat Pelita Jaya sulit ditaklukkan oleh lawan lawannya di kompetisi IBL yang kini semakin ketat dan menarik setelah menggunakan sistim home and away.
Namun Ditha Bakrie mengakui target yang diberikannya tidaklah semudah membalikkan tangan. Pasalnya Reza Guntara dan kawan kawan mendapatkan tugas ganda yaitu bermain di ajang kompetisi bola basket Asia, Basketball Champions League (BCL) Asia. Hal ini trjadi karena sebagai juara IBL 2024, mereka harus mewakili Indonesia di ajang kompetisi bola basket Asia.
Hal inilah yang membuat beban Pelita Jaya akan semakin berat karena mereka juga harus bertanding secara home and away menghadapi juara 1 dan 2 masing masing negara di Asia. Jika tahun lalu Pelita Jaya mendampingi Prawira Harum Bandung sebagai juara IBL, kali ini Pelita Jaya sebagai juara IBL 2024 akan didampingi oleh Satria Muda Pertamina untuk membawa nama Indonesia di kancah BCL Asia.
“Alhamdulillah Pelita Jaya berhasil mencatat rekor yang luar biasa dengan menjadi ranking 5 di Asia dan berhasil mengalahkan negara negara yang memiliki rangking diatas kita. Tahun ini pun kami kembali mengikuti BCL Asia, sehingga jadwalnya sangat ketat. Tahun ini kami akan terbang ke berbagai negara dengan sistim home and away. Jadi seolah-olah kami main di dua liga secara bersamaan yaitu IBL dan BCL,” tutur Ditha Bakrie.
Sukses merengkuh juara IBL untuk keempat kalinya setelah sebelumnya Pelita Jaya juara IBL tahun 1990, 1991 dan 2017, maka pihak manajemen Pelita Jaya juga serius untuk menghapus julukan tim nomaden bagi Pelita Jaya. Mereka merenovasi Gelanggang Mahasiswa Sumantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta untuk menjadi home arena Pelita Jaya di musim IBL 2025.
Pada musim kompetisi IBL 2024 lalu, Pelita Jaya kerap berpindah-pindah stadion saat menggelar laga kandang. Setelah memulai musim dengan tampil di Hall Basket Senayan Jakarta, Pelita Jaya pernah bermain di sejumlah tempat, termasuk di Sport Center Kelapa Dua, Tangerang, Rawamangun.
“Pelita Jaya kini memiliki kandang dengan memperbaiki GMSB. Kami melakukan renovasi ringan dengan menambah AC, kapasitas penonton, juga mengganti lapangan. Tahun lalu diledek sebagai tim yang nomaden, tetapi alhamdulillah itu memicu kami menjadi juara,” ucapnya.
Pelita Jaya kini berstatus juara bertahan IBL setelah pada partai final musim lalu menang 2-1 atas tim Jakarta lainnya, Satria Muda. Kini Pelita Jaya bersama Satria Muda akan berlaga ke BCL Asia. Pada BCL Asia 2024, Pelita Jaya mengakhirinya dengan menduduki posisi kelima.
No Comments