Infobeken.com,JAKARTA, – PERBASI terapkan format baru IBL All Star 2025 untuk menarik minat penonton dan membuat pertandingan lebih seru dan menegangkan. Dalam format baru ini Direktur IBL Junas Miradiarsyah mengungkapkan pertarungan seru akan terjadi antara bintang bintang nasional menghadapi legiun asing terbaik dari semua klub peserta IBL 2025.
Jika sebelumnya duel seru di IBL All Star mengusung tema Legacy for the Future yang mempertemukan pemain senior melawan pemain muda, musim ini IBL All Star 2025 siap menyajikan dua pertandingan seru dan sarat gengsi yaitu Indonesia Stars vs Foreign Stars dan Team Merah vs Team Putih.
Format baru dengan menyajikan dua game adu gengsi antara para pemain lokal menghadapi pemain asing ini jelas akan menjadi pembuktian kualitas para pebasket nasional untuk meraih kemenangan di hadapan supporter setianya. Ajang IBL All Star 2025 juga akan menjadi panggung pembuktikan para pemain muda untukmenembus dominasi seniornya dalam duel Tim Merah vs Tim Putih.

Direktur IBL Junas Miradiarsyah mengungkapkan format baru dalam penyelenggaraan IBL All Star 2025
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah mengungkapkan, pergantian format merupakan bentuk inovasi yang dilakukan oleh IBL. Tujuannya pun untuk terus menyita dan menarik perhatian masyarakat pecinta bola basket di tanah air terhadap IBL sehingga kompetisi bola basket nasional semakin dilirik.
“Jadi All Star kali ini IBL menggunakan format baru, jika dua tahun sebelumnya menggunakan tema Legacy for the Future. Legacy untuk pemain pemain senior melawan para pemain muda untuk tim Future. Tahun ini kita membuat konsep pertandingan yang berisi Tim Indonesia Star melawan Foreign Star, jadi yang bermain semua pemain dari Indonesia, pemain naturalisasi,pemain heritage melawan pemain asing yang tergabung dalam satu tim Foreign Star,” kata Junas usai preskonferensi IBL All Star 2025 di Senayan Park, Jakarta, Selasa, 22 April 2025.
IBL All Star 2025 menurut rencana akan diselenggarakan di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 3 Mei mendatang. Perang bintang kompetisi bola basket kasta tertinggi di Tanah Air tersebut akan bergulir dengan konsep berbeda yang bisa menjadi panggung pembuktian para pemain lokal.
Direktur IBL Junas Miradiarsyah mengungkapkan penentuan komposisi pemain empat tim tersebut dilakukan berdasarkan pemungutan suara atau voting penggemar bola basket di tanah air. Adapun nominasi para pemainnya telah berdasarkan penilaian rekomendasi orang-orang yang berkompeten.
“Bukan itu saja tahun ini kita akan menurunkan dua Tim, selain Indonesia Star melawan Foreign Star, ada juga Tim Merah melawan Tim Putih dimana komposisi pemainny adalah pemain pemain terbaik yang ada di Indonesia mulai dari yang senior hingga yang junior,” tutur Junas.
IBL All Star 2025 rencananya diawali dengan pertarungan antara Team Merah vs Team Putih. Masing-masing tim berisikan 12 pemain lokal plus naturalisasi/keturunan terbaik, yang menempati peringkat 13-36 berdasarkan hasil voting.
Tiap tim akan diperkuat oleh empat guard, empat forward, dua center lokal, dan dua naturalisasi/heritage. Kedua tim dipimpin oleh pelatih lokal peringkat dua dan tiga, dengan kapten dari pemain dengan hasil pooling tertinggi dan penampilan All Star terbanyak.
“Kami punya ruang untuk terus inovasi supaya orang semakin menarik, kemudian kita juga punya ruang untuk eksperimen dalam arti yang bagus buat inovasi. Supaya apa? Supaya fans itu bisa lebih besar lagi, supaya ketertarikan terhadap pertandingan All Stars ini bisa lebih menarik,” tambah Junas dalam jumpa pers IBL All Star 2025 di Jakarta.
Sementara puncak keseruan IBL All Star 2025 akan menyajikan duel Indonesia Stars melawan Foreign Stars. Artinya, 12 pemain terbaik dari Indonesia akan berada dalam satu tim bersama pemain naturalisasi/heritage. Nantinya mereka akan melawan tim yang dihuni 12 pemain asing terbaik yang berlaga di IBL Musim 2025.
Berdasarkan hasil pooling para penggemar basket di tanah air, tim Indonesia Stars akan diperkuat oleh pemain-pemain besar seperti Yudha Saputera, Abraham Damar Grahita, Vincent Kosasih, hingga Muhamad Arighi. Sementara Pelatih yang terpilih untuk memimpin tim Indonesia Stars adalah Wahyu Widayat Jati, pelatih lokal yang menempati peringkat satu dalam voting.
Sementara untuk Foreign Stars, akan berisikan pemain-pemain asing berkualitas tinggi seperti Jaquori McLaughlin, Michael Qualls, AJ Bramah hingga KJ McDaniels. Mereka dipimpin oleh pelatih asing dengan jumlah pooling terbanyak, yakni David Singleton (Prawira Harum Bandung).
“Karena kita tahu pertandingan All Stars kan di seluruh dunia sebuah showcase pemain-pemain untuk bersenang-senang, bermain dengan tempo seperti yang kita tahu. Dengan konsep ini menurut saya kita bisa menghadirkan pertandingan yang menyenangkan, menghibur tapi juga penting,” tambahnya.
Selain itu, Junas juga yakin konsep baru IBL All Star 2025 ini tidak hanya menambah penggemar basket, terutama IBL saja, tapi juga akan menjadi kesempatan kepada pemain lokal Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya dan membuktikan diri bahwa mereka dengan para pemain asing terbaik.
“Ya sebetulnya gini, kan yang perlu kita lihat ini pertandingan All Star, sebuah showcase di seluruh dunia juga begitu. Namanya showcase untuk misi apa yang mau dibawa. Nah ini misi yang kita bawa adalah pemain lokal kita sudah saatnya bisa dilihat bersaing dengan pemain asing,” terang Junas.
Pelaksanaan IBL All Star 2025 akan kian meriah karena kembali menghadirkan kontes tembakan tiga angka dan slam dunk. Para pesertanya adalah mereka yang selama IBL 2025 hingga April, punya kemampuan apik dalam hal tembakan tiga poin dan slam dunk.
Untuk kontes slam dunk misalnya, pesertanya antara lain adalah AJ Bramah (Pacific Caesar Surabaya), Marquis Davidson (Satya Wacana Salatiga), Quentin Dove (Rajawali Medan) dan Stephaun Branch (Tangerang Hawks).
Sementara untuk kontes tembakan tiga angka, pesertanya adalah Ebrahim Enguio Lopez alias Biboy (Tangerang Hawks), Kaleb Ramot Gemilang (Dewa United), Miguel Miranda (Pacific Caesar), Abraham Damar (Satria Muda), Diftha Pratama dan Adonys Henriquez (Hangtuah).
Post Views: 47
No Comments